Hadapi Era Milenial, Universitas Pandanaran Bentuk SDM Berjiwa Enterpreuner
Globalisasi memiliki pengaruh besar terhadap dunia ketenagakerjaan. Manusia dituntut untuk semakin kreatif, profesional serta inovatif. Tantangan tersebut menjadi dorongan atau visi bagi Universitas Pandanaran (Unpand), membentuk sumber daya manusia yang memiliki jiwa pengusaha atau enterpreunership.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Unpand, Andi Tri Haryono SE MM dalam sebuah acara Seminar Nasional bertajuk "Membangun Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing dalam Menghadapi Globalisasi Tenaga Kerja", Minggu (4/2/2018)
"Kalau kita melihat posisi Indonesia dalam persaingan di bidang enterpreunership, Indonesia menduduki posisi middle atau rangking 90 dari 173 negara. Ini merupakan challenge atau tantangan bagi Universitas Pandanaran agar mampu menciptakan SDM berjiwa pengusaha," tambah Andi.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh BEM Unpand di Aula Poncowati, Hotel Patra Semarang tersebut, juga turut hadirkan Dra Harini Krisniati MM selaku Ketua Yayasan Abdi Masyarakat, Presdir Majalah Gatra Ir Teguh P Slamet, serta Dr Ir Delima Hazri Azhari MS selaku peneliti muda dan mantan Dirjen Pertanian RI.
Harini Krisniati menuturkan, jika Universitas hanya berpijak atau berorientasi pada permasalahan akademik secara baku, tentu SDM yang dibentuk tidak akan siap masuk dalam persaingan tenaga kerja yang semakin ketat.
"Kompetensi saat ini menjadi salah satu yang harus dikembangkan di Unpand. Bahkan perkara pembentukan jiwa pengusaha sebagai visi Unpand, sudah ditekankan pada semua prodi untuk jangan hanya melihat dari sisi formalitas. Transfer Knowledge harus benar benar dikembangkan," ungkap Hartini.
Terlebih menurut Hartini, Unpand sebagai Universitas yang baru dan sedang berkembang, sering dipandang sebelah mata. Perekrutan Apatur Sipil Negara oleh pemerintah ataupun perekrutan pegawai oleh perusahaan BUMN kerap menjadikan Universitas sebagai bahan pertimbangan.
"Karena itu, membentuk jiwa pengusaha adalah solusi terbaik dalam menghadapi globalisasi dan persaingan tenaga kerja," pungkasnya.
Unpand Bekerjasama dengan Yayasan Abdi Masyarakat untuk Rangkul Pedagang Kaki Lima.
Tidak hanya sekedar visi dan wacana, kini Unpand telah bekerjasama dengan Yayasan Abdi Masyarakat untuk rangkul PKL muda di Jawa Tengah. Hal tersebut menunjukan bahwa visi Unpand bukan sekedar membentuk jiwa kewirausahaan pada mahasiswanya, tetapi juga pada masyarakat.
Setiap manusia memiliki potensi menjadi pengusaha. Salah satunya pedagang kaki lima.
"Bila Yayasan Abdi Masyarakat bersama Universitas Pandanaran mampu mengasah skill, mengolah kemampuan managemen serta memunculkan kemampuan marketing para PKL muda ini, maka mereka akan tumbuh puluhan kali lipat lebih tinggi," ungkapnya. (*)