Pada hari Sabtu 24 Juli 2021 pk 09.00-12.00 WIB melalui Zoom telah berlangsung dengan lancar Seminar Pasar Modal dengan tema How to be Millenial Stockpreneur dengan beberapa pembicara yang expert di bidangnya secara gratis. Galeri Investasi (GI) BEI Universitas Pandanaran yang merupakan perwakilan BEI ( Bursa Efek Indonesia) di kampus bekerjasama dengan FE Universitas Pandanaran Semarang, BEI Perwakilan Jateng 1 dan Sekuritas PT. Phintraco sebagai penyelenggaranya. PIC GI BEI Unpand sekaligus Kaprodi Akuntansi berharap GI BEI Unpand bisa lebih progresif dalam programnya, sehingga menstimuli tak hanya mahasiswa namun juga masyarakat di sekitar kampus untuk lebih tertarik memahami investasi saham. Seminar ini diikuti oleh 220 peserta untuk umum selain juga diperuntukkan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi juga mahasiswa di luar Unpand juga masyarakat umum baik dari dunia pendidikan maupun dunia industri. Seminar Nasional ini selain memberikan ilmu yang bermanfaat sebagai salah satu trik dan strategi untuk menginvestasikan dana yang dimiliki juga sebagai wadah keilmuan dalam megimplementasikan Kampus Merdeka.
Dalam sambutannya Rektor Unpand Agustien Zulaidah menyampaiakan bahwa peserta utamanya yang berasal dari kalangan mahasiswa baik dari Universitas Pandanaran sendiri maupun dari mahasiswa di luar Unpand bisa mendapatkan ilmu sekaligus e-sertifikat yang bermanfaat sebagai SKPI ketika diwisuda kelak. Dalam kesempatan yang sama Ketua Yayasan Abdi Masyarakat Harini Krisniati menyampaikan bahwa sangat bangga dengan adanya inovasi investasi yang membuat kaum millineal sekarang tidak lagi mendambakan cita-citanya sebagai ASN, namun lebih pada mencari cita-cita yang membuka peluang lebih mengedepankan kreativitas dengan menjadi entrepreneur dengan usaha sampingan untuk menginvestasikan dana yang dimiliki sehingga menumbuhkan pasive income yang menguntungkan.
Dalam paparannya Fanny Rifki El Fuad (Kepala kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jateng 1) menyampaikan bahwa kebanyakan kaum milinial sudah melirik investasi saham sebagai salah satu alternatif pencapaian secara ekonomi karena beberapa alasan di antaranya prinsip bisnisnya mirip usaha dagang, hanya butuh modal kerja dan tanpa modal usaha, keuntungan yang diperoleh telah termasuk Pajak Penghasilan PPH 21 Final, tidak ada stock mati, semua barang bisa diserap pasar, tidak dihantui dengan segala bentuk permasalahan biaya operasional tetap yang tinggi dan masalah personalia , tidak memerlukan Capital Expenditure dan biaya infrastruktur usaha yang beresiko tinggi, keuntungan bisa lebih tinggi dari deposito, saham sangat liquid, dan bisa dijual kapan saja, tidak seperti barang dagangan lain dan mendapat bonus deviden dari emiten. Selain juga perlu dicermati adanya kelemahan saham yaitu harga yang fluktuatif, membuat sebagian orang tidak merasa nyaman, dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang matang dan faktor psikologis dan paradigma berfikir yang menentukan keberhasilan. Sedangkan Nico Pracahya (Representative Of Phintraco Sekuritas Semarang) menyampaikan dalam paparannya bahwa untuk menjadi pemuda yang millenial sekarang harus bisa memiliki 2 modal investasi yaitu segala sesuatu yang mengisi kepala kita yaitu diperoleh dengan cara membaca buku, ikut seminar, traktir orang yang lebih sukses atau lebih berpengalaman dari Kita. Yang kedua dengan melakukan segala sesuatu yang memberikan kesempatan untuk menambah relasi baru dengan cara Berorganisasi, bersilaturahmi, dan aktif terlibat kegiatan sosial.
Dalam kesempatan yang sama Dekan Fakultas Ekonomi Maria Magdalena Minarsih berharap bahwa momentum webinar ini berimbas pada follow up lahirnya sekolah pasar modal di kampus Universitas Pandanaran sebagai jawaban pada Merdeka Belajar Kampus Merdeka Unpand untuk mendapatkan pengalaman belajar, wirausaha, pengabdian pada masyarakat dan lain sebagainya
Nico Pracahya Representative Of Phintraco Sekuritas Semarang
Narasumber Fanny Rifki El Fuad Kepala kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Jateng 1
Harini Krisniati Ketua YAM
Agustien Zulaidah Rektor Universitas Pandanaran
.
Trader dan peserta aktif webinar DR Hasan Abdul
Peserta sedang mengajukan pertanyaan