UNPAND SAMBUT DIES NATALIS KE-26 DENGAN GELAR WEBINAR SIAP MENGHADAPI TANTANGAN DUNIA KERJA DI ERA DIGITAL

UNPAND SAMBUT DIES NATALIS KE-26 DENGAN GELAR WEBINAR SIAP MENGHADAPI TANTANGAN DUNIA KERJA DI ERA DIGITAL

Pada hari Sabtu tanggal 6 Agustus 2022 telah berlangsung webinar nasional bertema Siap Hadapi Tantangan Dunia Kerja di Era Digital dengan penyelenggara Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran bekerjasama dengan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Indonesia dalam rangka menyongsong Dies Natalis Unpand ke-26. Selain Webinar, beberapa program dan acara direncanakan serta dilaksanakan untuk menyambut Dies Natalis Universitas Pandanaran yang berlangsung tepat pada tanggal 8 Agustus 2022. Selain tasyakuran dengan mengundang anak-anak panti asuhan dalam gelar doa bersama di lokasi kampus, juga di;aksanakan jalan sehat dan penanaman pohon serta pembuatan taman agar kampus terlihat semakin asri.


Dalam sambutannya Rektor Universitas Pandanaran Agustien Zulaidah, ST,MT menyampaikan bahwa webinar nasional yang dilaksanakan Unpand untuk kesekian kalinya dengan peserta dari seluruh wilayah Indonesia ini diharapkan akan menambah wawasan sekaligus ilmu bagi para peserta tentang apa yang harus dipersiapkan dalam dunia kerja di era digital. “Era digitalisasi tak bisa lepas dari urgensi infrastruktur pendukungnya, di mana di Universitas Pandanaran sendiri di awal Covid-19 mendera, justru semakin memicu mahasiswa dan sivitas akademika bergerak agar tidak gagap teknologi dengan menunjang era digital ini dengan dipersiapkannya TV interaktif untuk pembelajaran baik secara on-line maupun off lineâ€Â, lanjutnya.


Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Abdi Masyarakat sekaligus sebagai salah satu narasumber webinar Hj. Dra. Harini Krisniati, MM menyampaikan bahwa era digitalisasi merupakan perkembangan dari revolusi industry yang berkembang ke arah teknologi mekanik yang menuju analog. “ Namun justru selayaknya tidak menganggap perkembangan digital yang pesat ini merupakan sesuatu yang pesimistis hanya karena adanya isu banyaknya pengangguran karena dampak digitalisasi, justru ini membuka sebuah peluang baru bagi dunia pendidikan dan industri maupun pemerintah dalam hal peningkatan value dan kualitas diri sendiri demi pengembangan lembaga dimana yang bersangkutan berada, “ ungkapnya lebih lanjut. Apalagi sekarang tidak ada lagi sekat anata PTN dan PTS dalam mendapatkan fasilitas pendidikan dari pemerintah, dimana hamper 500T anggaran yang sudah dipersiapkan pemerintah di tahun 2022. Dengan harapan dengan anggaran sebesar 20% dana APBN Indonesia akan dapat memberi kontribusi dalam dunia pendidikan dalam system digital, komputerize, soft ware dan lain sebagainya yang sangat dibutuhkan laboratoriun dan pembelajaran di perguruan tinggi.


Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama sekaligus sebagai moderator dalam webinar Dr. Sri Praptono, S.Sos, MM dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa era digital dan di masa yang akan datang akan banyak perubahan-perubahan perilaku dan peluang yang mengakibatkan banyak pekerjaan yang menghilang sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki soft skill sekaligus hard skill yang memang dibutuhkan di era digital ini. “Keunggulan yang bisa dipetik dalam menghadapi tantangan dalam dunia kerja di era digital ini adalah akan semakin bertumbuh bagi dunia pendidikan, industri dan demikian juga proses bisnis yang lebih cepat sehingga sangat banyak penghematan yang bisa dilakukan baik dari sisi anggaran, keamanan yang semakin tingi, terbangunnya networking dan akses informasi yang bisa semakin cepat dan hergonomis,†katanya.


Dalam penjelasannya, narasumber Riani Rachmawati, SE, MA, P.Hd sekaligus sebagai Dosen Departemen Manajemen FEB Universitas Indonesia menyampaikan bahwasanya perlu adanya dalam diri sendiri menumbuhkan mental ‘mind’ untuk terus dan selalu belajar. “Karena belajar tidak akan membuat lelah, yang membuat lelah adalah masalah yang sedang dihadapi atau bahkan pekerjaan yang dihadapi. Jika menginginkan sukses di era knowledge dalam bidasng ekonomi, maka diri sendiri harus lebih dulu bisa menemukan value, kekuatan dan bagaimana cara menampilkan performance terbaik kepada pihak lain, “ jelasnya. Sejalan dengan yang disampaikan Riani tersebut, narasumber selanjutnya Dyah Idayani Jalarina, ST, MM sebagai HR Division Head OTO Group juga menyampaikan bahwa yang disebut era digital adalah kemampuan perusahaan/instansi dalam mengubah data driver insight organisasi menjadi data organizazion yang dikendalikan melalui Analisa data bukan hanya sekedar pengambilan keputusan, actions, process dan kolaborasi dengan human institutions. Lebih lanjut Dyah Idayani Jalarina juga mengatakan bahwa secara aplikatif, dengan adanya era digital yang semakin pesat ini bukan berarti akan membuka peluang bagi para entrepreneur untuk bisa lebih leluasa dalam menjalankan usahanya jika tak memiliki pengalaman. “Sehingga akan sangat menguntungkan jika terlebih dahulu fresh graduate menimba ilmu dengan bekerja lebih dulu di institusi atau company yang akan memberikan pengalaman dalam hal ilmi mengenai job description, menambah pengetahuan tentang etos kerja, dan menjaring stakeholder yang menguntungkan


Rektor Universitas Pandanaran


WR III Dr Sri Praptono, SSos, MM


Share: